Bodohkah aku ketika aku menyayangimu?
Bodohkan aku ketika aku memperhatikanmu?
Bodohkah aku ketika aku menunggu kabar darimu?
Bodohkah aku ketika aku menunggu kamu menyapaku?
Bodohkah aku ketika aku menangis karena pengabaianmu?
Bodohkah aku ketika aku menjadikanmu masa depanku?
Bodohkan aku ketika aku meyakini bahwa kaulah satu-satunya pria?
Bodohkah aku ketika aku menangisimu?
Bodohkah aku ketika aku mulai menyukai semua yang ada padamu?
Bodohkah aku ketika aku iri mendengar nama wanita lain dihatimu?
Bodohkah aku ketika aku merasakan jantung yang berdetak tak karuan ketika dekat denganmu?
Bodohkah aku ketika aku mulai malu ketika kau pandangi?
Bodohkah aku ketika aku terus menunggumu?
dan........
Bodohkah aku, ketika aku Menulis ini UNTUKMU? :))
Nimal Rangga :))
Wednesday, October 10, 2012
Sunday, October 7, 2012
Seperti Hujan. Deras. Ramai namun Sekejap
Hai bulan July, aku mengingat kamu dengan sangat terperinci. Dimana aku dihadapkan dengan cinta. Dimana aku dihadapkan dengan pilihan. Kami berhubungan dan mempunyai cinta. Kami bersatu namun tak ada yang mengetahui. Kami bersama dan kemudian sembunyi. Kami saling menyayangi namun peilaku kami munafik. Kami saling memperhatikan namun mereka hanya menganggap kami hanya 'guyon' (baca: bercanda). Kamu sekejap, melekat, hilang dan datang kembali. "tiba-tiba" itulah kamu. Mengapa Tuhan selalu membuat rencana sedemikian berkesan? Mengapa Tuhan memberi jalan untuk kami bertemu kembali? Mengapa Tuhan masih memberi waktu untuk kami bertemu? Kejujuran hati yang aku utaran saat pertemuan itu membuat saya sedikit plong. Meski seharusnya saat berbicara tanpa menampakkan muka, atau dengan menutup muka lebih tepatnya. Tapi sudahlah.. lebih baik berkata apa adanya. Karena ketidakjujuran akan membuat aku menjadi sangat tersiksa, bahkan untuk menerima orang baru yang kini sudah banyak menginginkan aku dalam hidupnya. Aku tidak bisa. Aku tidak mampu. Dan aku menjadi wanita yang sering sekali mereka anggap 'jutek' :)
Subscribe to:
Comments (Atom)